Berhenti sejenak dari rutinitas menulis
Berhenti sejenak menulis dapat meningkatkan kesehatan mental dan proses kreatif. Perawatan diri dapat membantu menghindari kejenuhan, hambatan menulis, dan penundaan.
Apa itu Writing Break?
Istirahat menulis adalah setiap waktu yang dihabiskan jauh dari proyek penulisan. Ini bisa berupa istirahat pendek—sore, sehari, seminggu—atau istirahat panjang, seperti sebulan atau setahun. Terlepas dari jumlah waktu yang tepat, jeda menulis dapat membantu Anda menjernihkan pikiran, mendapatkan perspektif baru, menyelesaikan tugas lain, atau sekadar beristirahat.
Apakah itu pekerjaan penuh waktu atau tidak, menulis adalah pekerjaan yang berat. Banyak penulis terus-menerus mengerjakan tulisan mereka atau, setidaknya, memikirkannya. Seperti profesi atau hobi apa pun, istirahat dapat meningkatkan produktivitas. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus istirahat dari menulis:
1. Istirahat sejenak menulis mencegah kelelahan. Ketika telah mencapai batas, maka berhenti dan beristirahatlah. Anda mungkin berpikir Anda akan kehilangan momentum. Tetapi jika Anda hanya berhenti saat lelah, maka kemungkinan besar Anda kehabisan tenaga. Istirahat singkat dapat melindungi kesehatan mental sehingga tetap termotivasi.
2. Istirahat menulis mencegah kebuntuan menulis. Beristirahat mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, tetapi ini dapat memberikan ruang mental yang dibutuhkan untuk mencegah kebuntuan penulis. Jadwalkan waktu istirahat ketika tahu arah yang harus dituju dalam cerita, esai, atau novel Anda. Dengan begitu, Anda sudah tahu apa yang perlu ditulis ketika kembali memulai menulis, dan memulainya tidak akan terasa menakutkan.
3. Istirahat menulis memberi ruang untuk perspektif baru. Beristirahat sejenak dari menulis memungkinkan Anda mendapatkan ruang yang dibutuhkan melihat tulisan Anda dari sudut pandang yang berbeda.
Tips Istirahat Sejenak dari Menulis
Apakah Anda sedang menulis untuk pertama kalinya atau keseratus, tips ini dapat membantu Anda tetap termotivasi dan bersemangat:
1. Isi waktumu dengan inspirasi. Banyak penulis yang mendapatkan inspirasi kreatif dari seni, musik, film, dan podcast. Pertimbangkan untuk menghabiskan waktu luang dengan menjelajahi media lain atau pergi ke dunia luar untuk mendapatkan inspirasi.
2. Fokuskan energi Anda pada pekerjaan lain. Saat mengerjakan proyek menulis, seperti novel atau cerita pendek, menulis tema lain secara berkala akan sangat membantu. Jika merasa terbentur tembok, cobalah menulis puisi atau membuat jurnal pemikiran Anda. Ini dapat membantu membuat menumbuhkan kreatifitas muncul kembali.
3. Ikuti jadwal. Menulis setiap hari sesuai jadwal dapat membangun kebiasaan. Hal yang sama berlaku untuk istirahat. Ambil jeda terjadwal, terutama jika Anda menulis penuh waktu. Makan, berolahraga, dan meluangkan waktu untuk merawat diri sendiri akan membantu kesehatan mental dan fisik serta latihan menulis Anda.
4. Beristirahatlah setelah mencapai pencapaian. Ambil jeda antara menulis draf pertama dan menulis ulang, atau antara menulis dan mengedit. Beri diri Anda setidaknya beberapa hari, sehingga Anda dapat membaca karya Anda dengan mata segar. Beristirahat juga dapat membantu ketika Anda telah mencapai jumlah kata target atau menyelesaikan satu bab sehingga Anda dapat mengakui pencapaian Anda.