Menjadi penulis produktif
Sebagai seorang penulis, terkadang sulit untuk menjaga agar tetap produktivitas ketika menulis tentang topik tulisan kita. Kabar baiknya adalah memperhatikan beberapa kiat tentang cara menulis secara produktif dan dengan lebih cepat dapat membantu dalam hal memulai, melanjutkan, dan menyelesaikan penulisan buku, artikel, atau makalah.
Hampir tidak ada satu orang di dunia ini tidak memiliki sesuatu untuk dibagi. Ketika Anda menuangkannya dalam bentuk tulisan, maka hal itu menjadi sebuah karya yang lebih dari sekadar sepenggal dari pemikiran Anda. Siapa pun yang membaca tulisan tersebut akan memahami apa yang sedang ingin Anda sampaikan.
Siapa pun yang membaca tulisan Anda akan memahami apa yang Anda coba katakan, dan ini merupakan suatu hubungan yang kuat.
Tapi itu tidak mudah. Anda harus mencari tahu bagaimana cara membawa diri ke dalam “ruang menulis” itu. Kamu perlu memaksa kata-kata itu keluar, mengesampingkan kendala penulis yang begitu besar, serta menghilangkan pikiran-pikiran yang berantakan. Sering kali, kehidupan seorang penulis (atau calon penulis) terasa tidak produktif, dengan sebagian besar waktu yang dihabiskan dengan menatap di depan layar komputer atau mencari cara baru untuk menunda-nunda, menunggu ide tersebut datang. Untuk menjadi lebih baik, entah bagaimana caranya, kita perlu melewati semua itu dan berupaya untuk mencapai ritme yang lebih produktif, di mana ide-ide mengalir begitu saja.
Berikut ini adalah cara yang bisa Anda lakukan untuk fokus pada hal-hal mendasar dan meningkatkan produktivitas penulis.
1) Jangan melawan ritme.
Kita semua memiliki waktu tertentu, waktu-waktu tertentu di mana kita mencapai puncak performa kita. Anda bisa jadi seorang morning person atau night owl. Apa pun yang Anda alami, jangan melawannya. Waktu 24 jam, yang telah ditetapkan oleh rotasi Bumi, tidak mungkin berubah. Jadi, ikuti saja. Menulislah ketika Anda berada dalam kondisi terbaik Anda.
2) Ciptakan kebiasaan menulis.
Para penulis yang “bercita-cita” sering menunggu datangnya inspirasi dari Tuhan Yang Maha Kuasa, tetapi orang-orang yang menulis untuk mencari nafkah tidak terlalu banyak berbicara tentang inspirasi. Dengarkan apa yang mereka katakan, dan Anda akan menemukan pepatah lama Inspirasi adalah 90% keringat. Karena itulah Anda perlu menjadikan menulis sebagai prioritas. Buatlah jadwal dan berpegang teguh pada jadwal itu.
3) Berhenti menunggu dan mulailah menulis.
Sangat “menggoda” untuk menunda menulis sampai “merasa siap”, tetapi sangat mungkin tidak pernah benar-benar merasa “siap”. Akan lebih baik mengutak-atik draf daripada menatap halaman kosong. Penyesuaian dapat dan harus dilakukan dalam draf selanjutnya. Menghasilkan tulisan berkualitas lebih cepat dapat dilakukan dengan menulis beberapa draf daripada mencoba menulis hanya ketika Anda “merasa siap”.
4) Istirahat yang cukup dan tulislah secara singkat dan sering.
Mungkin saja tidak mendapatkan banyak waktu untuk menulis, sehingga menulis lebih baik dihabiskan dalam tulisan pendek, jadi kemungkinan Anda akan menulis lebih cepat dan produktif saat menulis dalam potongan kecil.
5) jika Anda merasa lelah atau tidak produktif, cari waktu lain.
Kelelahan sangat memperlambat tulisan Anda dan menghasilkan karya berkualitas rendah. Jika Anda merasa lelah, ubah waktu saat Anda menulis. Misalnya, jika Anda merasa lelah saat menulis larut malam, pertimbangkan untuk bangun lebih awal dan tentukan beberapa jam di pagi hari. Selain itu, temukan lokasi di mana Anda merasa nyaman dan penuh perhatian. Misalnya, jika Anda lelah bekerja dari rumah, pertimbangkan untuk pergi ke perpustakaan.